Kades Sindang Asih Berikan Klarifikasi Terkait Pemberitaan Kampanyekan Paslon Bupati di Medsos

TANGERANG, - Terkait adanya pemberitaan di salah satu media online yang menyebutkan dirinya telah Kampanyekan salah satu Paslon  Bupati di Media Sosial (Medsos) yang akhirnya menuai kontroversi yang tidak sedap dan telah di publikasikan dalam suatu pemberitaan dan pelaporan ke Bawaslu Kabupaten Tangerang 

Baca juga: Tidak Kompak : Kerugian Politik Warga Pessel Pasca Pemilu 2024

Terkait pemberitaan yang telah terbit di salah satu media online dengan judul, "Diduga Kampanyekan Paslon Bupati di Medsos, Oknum Kades di Tangerang Dilaporkan ke Bawaslu" 

Baca juga: BPN Kabupaten Tangerang Targetkan Ribuan Sertifikat di Tahun 2024

Atas pemberitaan dan vidio yang viral di media sosial tersebut Kepala Desa Sindang Asih Memberikan Klarifikasi, Seharusnya sebelum menerbitkan suatu pemberitaan alangkah eloknya konfirmasi dulu kepada saya dan tanyakan dulu terkait kebenaran vidio itu jangan langsung men justice begitu saja, " katanya saat di konfirmasi indonesiasatu.co.id Selasa, (3/9/2024). 

Baca juga: Tony Rosyid: Plus Minus NU Dukung Anies

Kades Sindang Asih juga mengatakan, Vidio itu hanya konten yang saat itu tanpa disengaja ketika sedang bergurau dengan stafnya sehabis beli sarapan nasi uduk, sayapun tidak tahu siapa yang menyebarkan vidio itu, Ucapnya. 

Baca juga: PIK2 dan BSD sebagai PSN, Elemen Masyarakat Tangerang Siap Kawal

Kemudian saya disebut dalam pemberitaan tersebut mengkampanyekan salah satu calon Bupati dengan menggunakan seragam dinas, itu juga sudah salah mana ada saya pakai seragam dinas dalam vidio tersebut, sambil menunjukan vidio tersebut kepada indonesiasatu.co.id. 

Sekali lagi saya tegaskan vidio itu hanya konten candaan yang terjadi begitu saja dan waktu pendaftaran Mad Romli ke KPU saya tidak ikut dan itu vidio sewaktu di Anyer kalu gak salah saya memakai seragam pencak silat, " Katanya. 

Baca juga: Alex Wibisono: Anies, Warga Biasa Yang Nonton Formula E

Dilokasi yang sama ketua DPW LSM TAMPERAK Ahmad Sudita mengatakan, " sangat disayangkan membuat berita tanpa melalui konfirmasi dahulu kepada kades tersebut, seharusnya tanya dulu kebenaranya Jangan sampai pitnah yang terjadi 

(Sopiyan)